Pandemi virus corona memunculkan tren ritel baru, salah satunya adalah live shopping. Saat ini, belanja langsung bukan hanya sebuah strategi namun merupakan kebutuhan bagi bisnis yang memprioritaskan tingkat keterlibatan dan konversi yang tinggi.
Sebagai pemilik bisnis yang menggunakan belanja langsung untuk melakukan penjualan, mengikuti tren pasar terkini tidak boleh diabaikan. Pada tahun 2024, tren baru berkembang untuk mengubah pengalaman belanja langsung, berkat teknologi baru, media sosial, dan perilaku konsumen yang selalu berubah. Oleh karena itu, artikel ini akan mengeksplorasi belanja langsung, menganalisis pertumbuhannya, dan mengidentifikasi lima tren teratas yang akan menguasai pasar tahun ini. Mari kita mulai.
Daftar Isi
Apa itu belanja langsung?
Memahami kebangkitan belanja langsung
5 tren yang membentuk belanja langsung pada tahun 2024
Pro dan kontra dari belanja langsung
Kesimpulan
Apa itu belanja langsung?
Belanja langsung, juga dikenal sebagai belanja streaming langsung atau perdagangan langsung, adalah bentuk belanja online yang memungkinkan pelanggan berinteraksi langsung dengan penjual dan produk secara real-time.
Berbeda e-commerce tradisional, di mana pembeli menelusuri katalog produk statis, ini menggunakan teknologi streaming video, menciptakan lingkungan yang menarik dan interaktif bagi pembeli.
Oleh karena itu, bisnis e-commerce dapat memanfaatkan perdagangan langsung untuk mendemonstrasikan produk mereka kepada pelanggan, mengatasi kekhawatiran mereka secara real-time, dan mendapatkan umpan balik instan saat pemirsa menonton siaran langsung.
Memahami kebangkitan belanja langsung
Belanja langsung telah berkembang pesat sejak awal kemunculannya di saluran belanja rumahan pada tahun 1980an dan 1990an. Namun, kebangkitan budaya influencer dan teknologi seluler baru-baru ini telah membawa belanja langsung ke era baru.
Pada tahun 2022, belanja langsung menghasilkan lebih banyak US $ 17 miliar dalam penjualan di Amerika Serikat. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi US$55 juta pada tahun 2026. Belanja langsung juga telah mengumpulkan lebih dari 50,000 streaming langsung dengan setidaknya 260 juta pemirsa setiap hari di seluruh platform.
Perkembangan ini semakin didorong oleh kebutuhan bisnis untuk memberikan pengalaman belanja online yang lebih baik dan lebih individual kepada klien.
Jaringan media sosial dan teknologi baru seperti AR dan pembelajaran mesin telah menjadikan belanja langsung sebagai sumber daya ampuh yang dapat digunakan merek untuk mengakses dan menjual kepada audiens target mereka. Saat kita memasuki tahun 2024, ada beberapa tren yang diperkirakan akan terjadi, yang akan kita bahas di bagian selanjutnya.
5 tren yang membentuk belanja langsung pada tahun 2024
1. Integrasi platform media sosial
Salah satu tren utama yang akan membawa perubahan pada tahun 2024 adalah mengintegrasikan media sosial dengan platform belanja langsung. Perdagangan sosial, sebuah penggabungan media sosial dan e-commerce, mengalami peningkatan popularitas, dan bisnis memanfaatkan basis pengguna yang luas seperti Facebook, Instagram, LinkedIn, TikTok, dan YouTube untuk menyelenggarakan acara belanja langsung.
Misalnya, Walmart sering mengadakan acara belanja streaming langsung di TikTok untuk basis pelanggan setianya. KitKat juga telah mencapai kesuksesan penjualan besar-besaran melalui upaya penjualan streaming langsung di Facebook.
Jangkauan yang lebih luas bukan hanya manfaat yang diperoleh dari integrasi media sosial; ini juga memungkinkan pembagian dan promosi produk secara lancar. Harapkan lebih banyak merek berinvestasi lebih banyak dalam menciptakan pengalaman berbelanja yang kohesif di berbagai saluran media sosial tahun ini.
2. Kekuatan pemasaran influencer
Tren lain di tahun 2024 adalah pemasaran influencer, yang telah menjadi bagian integral dari strategi belanja langsung. Banyak merek berkolaborasi dengan influencer untuk menyelenggarakan acara belanja langsung, memanfaatkan basis pengikut setia influencer. Selain menambah keaslian pengalaman belanja langsung, ini juga meningkatkan kepercayaan merek.
Saat influencer memamerkan dan merekomendasikan produk secara real time, pelanggan cenderung membuat keputusan pembelian yang tepat. Contohnya adalah Kosmetik NYX' pengalaman belanja langsung, di mana influencer Lance Bass, JoJo, dan Brandy menciptakan kembali penampilan tahun 2000-an di Triller. Melalui para selebriti pop ini, target audiensnya terutama kaum milenial dan Gen Z yang biasanya menghabiskan lebih banyak, diarahkan ke halaman belanja NYX untuk melakukan pembelian.
Oleh karena itu, menggabungkan pemasaran influencer dengan belanja langsung menciptakan formula ampuh untuk mendorong penjualan dan meningkatkan visibilitas merek. Hal itu menurut analis pasar yang mengungkapkan hal itu mempengaruhi pemasaran dapat meningkatkan konversi penjualan sebesar antara keduanya 1% dan 5% dan visibilitas merek oleh 82%.
3. Maraknya belanja seluler
Keberadaan perangkat seluler di mana-mana terus membentuk perilaku konsumen, tidak terkecuali belanja langsung. Pada tahun 2024, peningkatan belanja seluler selama siaran langsung diperkirakan akan meroket.
Hal ini karena konsumen saat ini dengan cepat beralih ke ponsel untuk mengakses situs web atau aplikasi seluler pengecer. Menurut a Studi tahun 2023 oleh Airship bersama dengan Sapio Research, hampir 80% konsumen menggunakan situs e-niaga untuk membeli produk, sementara 78% menggunakan aplikasi pengecer.
Dengan sebagian besar konsumen mengakses media sosial dan toko online melalui perangkat seluler mereka, bisnis dapat memanfaatkan tren ini dengan mengoptimalkan pengalaman belanja langsung untuk layar yang lebih kecil.
Tip lainnya adalah memberikan mulus pembayaran seluler pilihan untuk menambah kenyamanan. Opsi pembayaran ini mungkin mencakup WeChat Pay, AliPay, Apple Pay, PayPal, atau beli sekarang, bayar nanti saat pembayaran. Dengan melakukan hal ini, mereka tidak hanya memenuhi kenyamanan pengguna, namun juga mencerminkan upaya mereka untuk beralih ke lanskap e-commerce yang lebih mobile-centric.
4. Pengalaman berbelanja yang dipersonalisasi
AI dan pembelajaran mesin memainkan peran penting dalam menyesuaikan pengalaman belanja langsung dengan preferensi individu. Hal ini karena semakin banyak pelanggan yang mencari pengalaman berbelanja yang lebih personal. Sebuah studi Treasure Data dan Forbes mengungkapkan hal itu 74% pembeli melakukan pembelian hanya berdasarkan pengalaman pengguna.
Pada tahun 2024, bisnis bersiap untuk memanfaatkan algoritme canggih untuk menganalisis data pelanggan dan menyediakannya rekomendasi produk yang dipersonalisasi selama acara langsung. Misalnya, YA, sebuah aplikasi belanja untuk merek fesyen, menggunakan algoritme canggih untuk membuat dan menghadirkan toko yang dipersonalisasi untuk setiap pelanggan berdasarkan preferensi gaya, ukuran, dan anggaran mereka.
Hal ini meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus meningkatkan kemungkinan konversi yang berhasil. Kemampuan untuk menyesuaikan perjalanan belanja berdasarkan pembelian sebelumnya, riwayat penelusuran, dan preferensi menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan relevan bagi konsumen.
5. Munculnya belanja realitas virtual
Realitas virtual (VR) memasuki belanja langsung, menawarkan pengalaman futuristik dan mendalam kepada pelanggan. Merek seperti Gucci, Nike, dan Adidas sudah mengintegrasikan teknologi VR ke dalam streaming langsung mereka, sehingga penonton dapat menjelajahi pakaian dan sepatu secara virtual dan berinteraksi dengannya dalam ruang tiga dimensi.
Teknologi VR memiliki kelebihan, antara lain memberikan pengalaman baru dan menghibur serta mengatasi keterbatasan teknologi tradisional belanja online, seperti memberi pelanggan kesempatan untuk melihat produk lebih dekat sebelum melakukan pembelian. Seiring kemajuan teknologi VR, kemungkinan besar hal ini akan mendefinisikan kembali lanskap belanja langsung, menawarkan dimensi baru pada pengalaman e-commerce.
Pro dan kontra dari belanja langsung
Meskipun belanja langsung memberikan peluang menarik bagi merek dan konsumen, penting untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya.
Pro
- Pengalaman menarik: Salah satu manfaat belanja langsung adalah memberikan pengalaman yang sangat menarik dan interaktif yang memupuk hubungan lebih dekat antara merek dan pelanggan.
- Interaksi waktu nyata: Perdagangan langsung memungkinkan merek untuk terlibat dengan pembeli secara real time, memungkinkan mereka menjawab pertanyaan, menampilkan fitur produk, dan membangun kepercayaan.
- Peningkatan konversi: Sebuah penelitian menemukan bahwa belanja langsung dapat meningkatkan konversi hingga 76%. Sifat dinamis dari belanja streaming langsung meningkatkan konversi karena pembeli dapat mengambil keputusan pembelian saat itu juga.
Kekurangan
- Tantangan teknis: Gangguan teknis atau masalah konektivitas mungkin terjadi selama streaming langsung, sehingga mengganggu pengalaman pembeli.
- Jangka waktu terbatas: Acara belanja langsung seringkali memiliki jangka waktu terbatas, sehingga penting bagi merek untuk menyampaikan pesan dan memamerkan produk mereka secara efisien.
Kesimpulan
Singkatnya, belanja langsung berada di garis depan tren e-commerce, menawarkan peluang unik bagi bisnis untuk terhubung dengan konsumen secara real-time. Tren-tren utama seperti pemasaran influencer, perdagangan seluler, integrasi media sosial, VR, dan pengalaman yang dipersonalisasi akan mengubah lanskap belanja langsung pada tahun 2024. Bisnis yang memanfaatkan tren ini dalam strategi penjualan dan pemasaran mereka akan berada di garis depan dalam memperoleh e-niaga kesuksesan di tahun-tahun mendatang.